Thursday, January 3, 2013

6 Hal Sepele Tapi Penting dalam Presentasi



Semua orang pasti setuju bahwa keberhasilan sebuah presentasi terletak pada penguasaan materi yang dibawakan sang pembicara. Namun, ada hal-hal yang sering dianggap sepele padahal berpengaruh sehingga perlu diperhatikan dalam menyampaikan presentasi.

1.         Dress Code
Sesuaikan pakaian yang kita kenakan saat presentasi dengan dress code audiens. Jika audiens menggunakan pakaian yang resmi maka kita harus menyesuaikan dan sebaliknya.

2.         Pastikan semua media bantu berjalan baik
Sebelum presentasi, pastikan semua fasilitas: laptop, LCD, mikrofon, speaker berjalan dengan normal. Fasilitas yang baik mendukung presentasi menjadi menarik.

3.         Datang lebih cepat
Untuk memastikan presentasi akan berjalan baik, maka seseorang harus datang lebih awal daripada audiens. Tujuannya adalah untuk mengenali situasi ruangan yang akan digunakan, mencoba mengoperasikan media yang digunakan dan dapat mengantisipasinya jika ada fasilitas yang tidak dapat dioperasikan.

4.         Bahasa tubuh
Maksud dan tujuan presentasi adalah mengkomunikasikan pesan yaitu materi presentasi kepada audiens. Untuk itu agar pesan  dapat diterima oleh audiens dengan impresi yang kuat, maka dalam presentasi harus disertai dengan bahasa tubuh yang mengiringi pesan. Hal ini dapat dilakukan dengan :
Kontak mata dengan audiens, yang berfungsi untuk menunjukkan atensi kepada audiens sekaligus untuk mengontrol atensi audiens pada materi yang diberikan.
Gestures atau gerak tubuh yang wajar. Gerakan tangan atau anggota tubuh untuk mengiringi sebuah pesan akan sangat berdampak pada impresi audiens.
Ketika ada audiens yang bertanya atau menjawab pertanyaan, maka presenter harus memberikan perhatian dengan bahasa tubuh mendekati yang bersangkutan dengan tatapan mata yang fokus.

5.         Volume, Intonasi & artikulasi suara yang jelas.
Materi presentasi yang memiliki ‘isi’ menjadi tidak ‘hidup’ ketika disampaikan dengan suara yang datar dan artikulasi yang tidak jelas. Maka dalam presentasi, seorang presenter harus menjaga volume suara agar tetap jelas, menggunakan intonasi dan artikulasi yang kuat pada poin-poin yang perlu mendapat penekanan. Menjaga kondisi fisik harus dilakukan sebelum presentasi untuk menjaga volume suara. Latihan dan latihan harus selalu dilakukan agar dapat melakukan intonasi dan artikulasi yang tepat. Libatkan orang lain untuk memberikan masukan dalam proses latihan.

6.         Awal yang mengesankan
Dalam melakukan presentasi, 10 menit pertama adalah momen yang sangat menentukan. Jika awal presentasi dilakukan dengan menarik, maka fokus / perhatian audiens akan dapat dijaga pada waktu selanjutnya. Perkenalkan diri secara wajar. Tampilkan wajah yang penuh senyum.

Saturday, December 29, 2012

Musik untuk Media Presentasi

“Music is to the soul what words are to the mind.” - Modest Mouse
Ada banyak cara untuk membuat presentasi menjadi menarik dan tidak membosankan. Musik adalah salah satunya. Seringkali kita mendengar sayup-sayup musik instrumen ketika menghadiri sebuah seminar maupun pelatihan dan workshop.

Tidak hanya untuk mengisi suasana maupun penambah semarak dalam presentasi, musik juga bisa berpengaruh terhadap psikologi audiens. Dengan musik audiens bisa lebih semangat, sedih, gembira, dan terhanyut oleh suasana pelatihan.


Oleh sebab itu, sebaiknya kita memilih musik yang benar-benar pas untuk presentasi kita. Terkait dengan dampak musik terhadap perilaku audiens. Lalu, seperti apakah musik yang benar-benar cocok diputar? Berikut penjelasannya.


Semua tergantung jenis dan tujuan presentasi anda. Jika, misalnya musik ditujukan untuk training dan workshop, selipkan musik yang memberi semangat. Menurut guru saya, musik yang diputar dalam sebuah pelatihan sebaiknya musik yang tidak diiringi suara penyanyi atau lirik dari penyanyinya. Mengapa demikian? Musik berupa nada-nada instrumental cenderung meningkatkan konsentrasi dibandingkan musik yang berlirik. Musik yang berlirik dikhawatirkan bisa mempengaruhi audiens untuk bernyanyi bersama, akibatnya, audiens tidak fokus dengan materi yang kita sampaikan, namun malah asik bernyanyi. Kecuali, kita memang ingin audiens bernyanyi bersama. Sekali lagi, bukan berarti lagu dengan suara penyanyi tidak baik digunakan dalam presentasi. Saya sendiri punya daftar lagu dengan penyanyi yang menurut saya pas untuk digunakan dalam presentasi.


Selanjutnya, pilihlah tipe musik yang pas. Ada beberapa jenis tipe musik instrumental menurut Wikipedia. Untuk membangun suasana rileks dan nyaman, musik berjenis smooth jazz, seperti Kenny G, cocok meringankan suasana. Selain itu, adapula musik bernuansa orkestra, seperti Mozart maupun Beethoven, yang bisa membangun nuansa megah dan elegan. Musik instrumental lain yang bisa membangun suasana adalah musik pianis seperti Yiruma, yang bisa membangun nuansa sedih. Nah, pilihlah jenis-jenis musik yang sesuai dengan bentuk presentasi Anda.


Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengatur volume musik Anda sebelum tampil. Jangan sampai suara musik pengiring lebih dominan dibanding suara presenter. Pengaturn volume, bass maupun treble musik akan menambah simfoni indah dalam presentasi Anda. Pastikan pula musik Anda dimulai dan berhenti di saat yang tepat. Untuk ini, Anda perlu terus mengasah skill pengaturan media presentasi. Perlu diingat bahwa video dan sound dapat memperlambat komputer anda bahkan membuat komputer anda hang. Pastikan anda tahu betul kemampuan komputer anda.


Jadi mulailah mencari jenis-jenis musik yang ideal melalui mesin pencari di internet dan pilih jenis musik yang sesuai untuk presentasi Anda.